• si bujang buta nada bernyanyi melalui matanya....

    seperti biasa si bujang selalu berpikir tentang lirik-lirik yang akan ia ciptakan di masa yang akan datang.

    dia berpikir keras setiap harinya mengapa lirik yang ia ciptakan selalu tidak pernah nyaman diengarkan oleh dirinya sendiri padahal ia belum mencoba memperdengarkannya ke orang lain.

    dia selalu yakin bahwa lirik yang ia ciptakan selalu berasal dari yang ia lihat, rasakan dan ia jalanis sekarang. seolah-olah ia bernyanyi bukan melalui mulutnya tetapi melalui matanya.

    setiap apa yang ia lihat ia coba rasakan secara khusuk kedalam hatinya walaupun kadang merasa tidak semuanya membawa dampak yang positif yang dapat membuat seseorang menjadi riang dan senang.

    ketidak positifan yang ia rasakan bukan berarti kehancuran tetapi hanya saja bingung dengan rasa seperti ini ia harus bertingkah laku seperti apa. Tidak seperti rasa sedih yang menyebabkan tindakan menangis atau senang yang membuat sesorang melakukan tindakan bahagia.

    ketidak positifan rasa yang dirasakan bujang sebenarnya hanya sebuah rasa yang harusnya disukuri karena telah din=beri kenikmatan hidup yang begtu melimpah sekarang ini akan tetapi ia sangat takut akan kenikmatan yang berlimpah itu hilang begitu saja dikarenakan benih-benih yang ia tanam dahulu sehingga ia harus menuai apa yang ia tanam dahulu.

    rasa yang ia rasakan semakin kuat kala ia bertemu sahabatnya yang sudah lama sekali tidak bertemu dengannya. sahabat yang sama-sama menanam benih yang sama dan menuai hasil tidak jauh berbeda dengan dirinya. Dialah si Naga kurang tenaga.

    naga dan n=bujang melalui masa kecil dan masa remaja secara bersama-sama dimana keduanya menikmati hidup dengan cara yang hampir sama hanya saja nasib meisahkan mereka sehingga ada sedikit perbedaan pemikiran yang dijalani oleh keduanya namun sama-sama menuju kebaikan.

    naga dan bujang sama-sama berjuang dimasalah yang setiap manusia akan menghadapinya setiap ia akan dewasa. usaha untuk berharap agar seleksi alam tidak membuat punah diri mereka.

    bujang tau masa itu sudah datang dan bujang masih dibawah dari kata cukup dan tetap selalu mencoba berusaha semoga semua dapat ia lalui dengan menatap hari dengan senyuman di setiap paginya bukan rasa frustasi yang menginginkan mati yang berharap Tuhan mengangkat beban dipundak manusia hanya dengan cara mati.

    BUJANG DEWASA BERNYANYI DENGAN MATA.

0 comments: